Dalam kehidupan, sering kali manusia dihadapkan pada suatu pekerjaan yang beragam, baik dari jumlah, tingkat kesulitannya, deadline, maupun preferensi dalam pengerjaan. Tidak jarang, perbedaan yang ada pada pekerjaan tersebut membuat seseorang memiliki keputuan tersendiri dalam menangani pekerjaan yang ia milki. Pengambilan keputusan yang keliru dalam menangani semua pekejaan tersebut, dapat menimbulkan beberapa permasalahan.
Salah satu
permasalahan yang sering ditemui dalam menangani pekerjaan adalah menunda
pekerjaan. Kebiasaan terus menerus menunda suatu tugas atau pekerjaan yang
tidak disuka dan malah mengerjakan tugas atau pekerjaan lain dalam bahasa
psikologi disebut procrastination. Walaupun terlihat sepele,
tetapi tindakan ini sangat merugikan. Misalnya, karena terus menunda- nunda
pekerjaan, beban pekerjaan yag dimiliki akan semakin menumpuk, dan ketika
dipaksakan selesasi pada waktunya, kemungkinan hasil yang didapatkan tidak
sesuai dengan harapan.
Pilihan menjadi
procrastinator (orang yang memiliki kebiasaan
meunda pekerjaan), terbentuk atas beberapa pemikiran yang kurang tepat seperi
kepercayaan yang tidak tepat dan sikap
perfeksionis dan idealis yang berlebihan. Kepercayaan yang tidak tepat, berhubungan
dengan sifat seseorang yang terlalu percaya dan optimis akan menyelesaikan
suatu pekerjaan dengan cepat sehingga sebelum mendekati waktu yang ditentukan,
ia tidak akan mengerjakan pekerjaannya. Sedangkan, sifat perfeksionis dan idealis
berkaitan dengan sikap seseorang yang cenderung menghindari pekerjaan yang
tidak ia sukai, karena takut hasil yang ia kerjakan tidak maksimal dan menginginkan
kondisi yang sangat ideal untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Jika kondisi yang
ia ingin belum terpenuhi, ia tidak akan memulai pekerjaannya.
Seperti halnya
suatu kebiasaan buruk lainnya, procrastination
dapat disembuhkan. Penyembuhan procrastination
dapat dilakukan dengan komitmen yang tinggi dari penderitanya. Ada beberapa
cara yang dilakukan untuk penyembuhan procrastination,
yaitu:
1. Mengenali
diri sendiri.
Dengan mengenal
diri sendiri dengan baik, seseorang dapat menentukan yang terbaik bagi dirinya.
Mengenali diri sendiri dalam menangani pekerjaan berarti mengetahui kemampuan
yang dimiliki, waktu produktif untuk bekerja, serta motivasi yang kuat dari
dalam diri untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
2. Membuat
tugas menjadi menyenangkan.
Pekerjaan sering
disamakan dengan beban, sehingga sulit untuk menyelesaikannya .Oleh karena itu,
dalam menyelesaikan pekerjaan, sesorang harus pandai berinovasi. Inovasi pada
proses pengerjaan berguna untuk membuat suasana menyelesaikan pekerjaan menjadi
menyenangkan dan semangat pun terpelihara.
3. Mengagendakan
pekerjaan.
Hal sederhana
yang dapat dilakukan dalam belajar disiplin adalah mencatat semua pekerjaan
yang harus diselesaikan, waktu penyelesaian,
progress, dan target. Melalui agenda kerja yang jelas dan terpantau, dapat
membantu seseorang mengetahui dengan jelas sejauh mana beban dan tingkat
penyelesaian pekerjaan yang ia miliki.
4. Membiasakan
diri disiplin dan memberlakukan konsekuensi.
Membiasakan diri untuk disiplin
berarti tepat waktu dan sasaran dalam menangani pekerjaan,. Untuk menjaga kedisiplinan tersebut, sesorang perlu didorong
juga dengan adanya konsekuensi. Konsekuensi ini berarti memberikan reward bagi diri sendiri jika target
terpenuhi dan memberikan punishment
bagi diri sendiri jika target tidak terpenuhi.
2 komentar:
Good points Putri
Terima kasih pak :)
Posting Komentar